Oleh-oleh Kunjungan ke Paroki St. Matius Penginjil Bintaro
![]() |
Tim BKSY Pusat bersama Tim BKSY Santo Matius Penginjil - Bintaro |
Pada hari Minggu, 22 Januari
2017, tim BKSY Pusat, yaitu Pak Purwanta dan Fr. Didik mengadakan kunjungan
kepada Pengurus BKSY Paroki St. Matius Bintaro. Acara kunjungan ini, selain
dihadiri oleh para Pengurus BKSY, acara ini juga dihadiri oleh Pastor Paroki,
Rm. Gerpasius Sangla Rantetana, SX., serta pengurus DPH. Secara garis besar,
acara kunjungan ini diisi dengan pemaparan data kepesertaan BKSY di Paroki dan
‘pencocokan’ dengan ‘raport’ yang berasal dari BKSY Pusat.
Data menjadi sesuatu yang sangat penting, karena dari data
tersebut dapat diketahui keterlibatan umat dalam gerakan belarasa ini. Ketua
BKSY Paroki St. Matius Penginjil Bintaro,Pak Sulis menegaskan, "Dari statistik, kita
dapat melihat bahwa masih ada beberapa lingkungan yang prosentase kepesertaan
dan jumlah umat lingkungan masih 0%. Artinya di lingkungan tersebut, belum ada satu pun umat yang ikut menjadi peserta BKSY."
Setelah melihat data, pengurus merumuskan action plan untuk
meningkatkan jumlah peserta dan prosentase pembaharuan (renewal) kepesertaan
BKSY. Yang menarik, Pengurus BKSY Paroki St. Matius Penginjil Bintaro ini, tidak
jemu untuk mengadakan sosialisasi di lingkungan dan wilayah, dengan asumsi
bahwa pokok dari banyak-sedikit-nya peserta adalah pemahaman dari masing-masing
umat. Jika paham, umat akan tergerak untuk menjadi peserta. Namun, jika tidak,
umat tidak akan tergerak untuk menjadi peserta. Tentu saja, ada juga yang
‘gagal’ paham, karena menganggap BKSY sebagai asuransi, sehingga niat untuk
bergabung hanya sekadar untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri, bukan untuk
belarasa.
Selain itu, ada yang menarik, dimana Pengurus BKSY Paroki St.
Matius Bintaro juga ‘menggandeng’ orang-orang muda untuk terlibat dalam
pelayanan ini, sehingga orang-orang muda pun turut punya passion yang sama
untuk peduli, berbagi, dan berbelarasa kepada semakin banyak orang.
Terinspirasi oleh bacaan hari Minggu ini, di mana murid yang
sebelumnya adalah penjala ikan, kemudian dipanggil menjadi penjala manusia.
Penjala ikan menjaring ikan yang hidup, yang tanpa disadari akan mati kemudian.
Banyak orang yang hidup hanya untuk mencari keuntungan diri sendiri, tetapi
bukankah itu tak satupun kita bawa ketika mati. Namun, dengan menjadi penjala
manusia, kita akan membawa manusia yang ‘mati’ karena dosa, menuju kehidupan
karena Kristus. Semoga Para Rasul BKSY di Paroki St. Matius Penginjil Bintaro dan
para rasul BKSY di mana pun sungguh menjadi penjala-penjala manusia, sesuai
panggilan Kristus.(Fr.D)