Pada majalah HIDUP edisi 02 Tgl 11 Januari 2015 telah
dijelaskan Berkhat Santo Yusup (BKSY) sebagai wujud belarasa antar umat. Ada
yang bertanya: Apa perbedaan Berkhat St. Yusup (BKSY) dengan Program St. Yusup
yang sudah ada hampir di seluruh Paroki se-KAJ?
1.
Untuk menjawab itu, kita perjelas dulu sosok
Seksi St. Yusup dan BKSY Seksi Kematian
di Paroki-Paroki pada umumnya diberi nama Seksi St. Yusup. Di beberapa Paroki namanya lain-lain; dan program baru
ini namanya Berkhat Santo Yusup (BKSY).
2.
Seksi St. Yusup anggotanya adalah umat Paroki
setempat dengan moda pasif: tanpa mendaftar. Keanggotaan BKSY dengan moda
aktif: harus mendaftar dengan identitas jelas dan lengkap, serta membayar
iuranRp. 80.000 per orang, berlaku 1 (satu) tahun dan bisa diperpanjang. Peserta
BKSY yang semula umat Paroki se- KAJ saja, akan mencakup Keuskupan lain se
Indonesia.
3.
Iuran Seksi St. Yusup di Paroki KAJ pada
umumnya per bulan berkisar antara Rp. 5.000 sampai Rp. 30.000 per keluarga.
Pengumpulan iuran banyak yang terkendala misalnya oleh perpindahan umat, sulit
ditagih dsb. Dana iuran Seksi St. Yusup dikelola sendiri oleh Paroki,
danapabila defisitmaka akan ditutup dari dana SSP/SPSE Paroki.
Iuran BKSY dikelola oleh pihak ketiga yang berpengalaman
dalam mengelola dana dan sekaligus menjamin resiko defisit. Mereka adalah PT. Asuransi Central Asia (ACA) yang bermitra
dengan PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR).
1.
Seksi St. Yusup Paroki berfokus pada melayani
umat yang ada, sedangkanBKSYada program “Pending Coffee” dimana umat yang lebih
mampu dengan sukarela membantu membayar iuran keanggotaan saudara-nya yang
kurang mampu.
2.
Rentang usia peserta Seksi St. Yusup tidak
ada batasan, antara lain akibat keanggotaan dengan moda pasif. Dalam program BKSY, rentang usia anggota yang
dapat diterima adalah dari 15 hari
sampai sebelum ulang tahun ke- 80.
3.
Administrasi pendaftaran anggota, pencairan
dana bantuan dan pemrosesan data anggota Seksi St. Yusup dilakukan secara
manual oleh Ketua Lingkungan. Program BKSY menggunakan sistem basis data
komputer dengan akses internet sehingga memudahkan pengisian data serta
menjamin kelengkapannya
Dilihat dari manfaat atau bantuan yang diterima anggota,
dapatdiuraikan sebagai berikut :
1.
Seksi St. Yusup memberikan 1 (satu) jenis
bantuan, yaitu dana kematian sebesar Rp 2.5 – 3 juta per orang, sedangkan BKSY
memberikan 2 (dua) macam bantuan, yaitu i) dana kematian Rp 10 juta/orang, dan
ii) bantuan dalam hal rawat inap sebesar Rp 100.000,- per orang per hari,
maksimal 90 hari per tahun.
2.
BKSY hanya memberikan bantuan keuangan,
sedangkan Seksi St. Yusup di beberapa Paroki memberi bantuan finansial antara
Rp 2.5 jt – 3 jt untuk kematian, namun umumnya memberikan pelayanan “pangrukti
laya” (pemulasaraan jenasah), termasukpelayanan doa BKSY tidak menggantikan atau
meniadakan pelayanan “pangrukti laya”, melainkan justru menjadi pelengkap dan
berkat (secara finansial) bagi Seksi St. Yusup.
3.
Dengan BKSY, semangat cinta sesama, belarasa,
peduli, berbagi dan tolong menolong antar umat se-Paroki yang ada pada Seksi
St. Yusup semakin diperkuat dan diperluas dengan sistem dan struktur sehingga
solidaritas-nya mencakup antar umat Paroki se-Keuskupan Agung Jakarta, bahkan
lintas Keuskupan. Jadi di luar Keuskupan Agung Jakarta juga bisa menjadi
peserta BKSY.
Agar umat tidak terbebani dengan 2 jenis iuran dan agar
umat yang berusia 80 tahun ke atas juga memperoleh bantuan, ada Paroki seperti
Paroki St. Perawan Maria Ratu Blok Q – tempat Romo J. Sudriyanta, SJ berkarya –
yang mengambil kebijakan untuk
mendaftarkan semua umat menjadi anggota BKSY, dan menghentikan iuran Seksi St.
Yusup. Dana PSE yang semula untuk menombok defisit Seksi St. Yusup dialihkan
menjadi dana kematian untuk umat yang berusia 80 tahun ke atas, yang tidak bisa
masuk BKSY. Kebijakan ini harus ditopang dengan basis data umat yang rapi, yang
saat ini sedang dilengkapi..
Ada juga Paroki yang membiarkan dua-duanya berjalan,
sehingga apabila umat meninggal dunia, ahli waris akan mendapatkan 2 bantuan
yaitu dari Seksi St. Yusup dan dari BKSY.
Efek positip dengan hanya satu program BKSY yang diikuti
seluruh umat adalah data umat Paroki akan lebih rapih, akurat dan mutakhir,
karena selalu diperbaharui setiap tahun pada saat pendaftaran kembali menjadi
anggota BKSY.
Tiada syukur tanpa
peduli. Marilah kita bersyukur dengan peduli melalui Berkhat Santo Yusup (BKSY)