Berkhat Santo Yusuf (BKSY) adalah suatu kreativitas pelayanan
yang dikembangkan oleh alumni Seminari Mertoyudan yang tergabung dalam
Paguyuban Lingkaran Sahabat (PaLingSah) di
Keuskupan Agung Jakarta, yang merupakan wujud belarasa, peduli
dan berbagi secara nyata, sekaligus membangun solidaritas, tolong-menolong
dengan bergotong-royong.
Setiap umat yang tergerak
hatinya untuk berbelarasa dan membantu orang lain dengan iuran Rp 80.000,- per
orang per tahun, masuk menjadi anggota BKSY. Dana gotong royong yang dikumpulkan
dari seluruh anggota ini dicadangkan untuk membantu biaya pemakaman bagi
anggota lain yang meninggal dunia sebesar Rp 10 juta, dan untuk meringankan
beban keluarga apabila peserta dirawat inap, sebesar Rp 100.000,- per hari, maksimal 90 hari per
tahun.
BKSY diluncurkan secara resmi oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr.
Ignatius Suharyo pada tgl. 30 Nopember 2013,
dihadiri oleh Direksi Asuransi Central Asia dan perwakilan 63 Paroki
se-Keuskupan Agung Jakarta.Dalam khotbahnya Mgr. Suharyo menegaskan bahwa BKSY
merupakan jawaban yang nyata terhadap Sabda Tuhan:”Hendaklah engkau
berbelarasa, seperti Bapamu berbelarasa”. (Lukas 6:36). Lebih lanjut Bapa Uskup
mengatakan bahwa peluncuran Berkhat Santo Yusuf dilakukan pada hari pesta St.
Andreas, rasul pertama yang mengajak Petrus saudaranya untuk mengikuti Yesus,
bukanlah kebetulan, melainkan ini Penyelenggaraan Ilahi. Karena, selain
mengajak Petrus menjadi murid Yesus, St. Andreaslah yang mengajak anak kecil
yang membawa bekal 2 ikan dan 5 roti kepada Yesus, kemudian diberkati dan
terjadilah mukjizat itu.
Seperti Andreas, kita pun dipanggil menjadi Andreas-Andreas di
jaman sekarang untuk mengajak banyak orang menjadi anggota Berkhat Santo Yusuf
yang membawa 2 ikan + 5 roti berupa
iuran Rp 80.000,- sebagai wujud belarasa agar diberkati oleh Yesus dan mukjizat
pun menjadi nyata, yaitu banyak orang dibantu bila dirawat inap dan bila
meninggal dunia. Jadi motivasi utama menjadi anggota BKSY adalah untuk
berbelarasa bagi orang lain yang membutuhkan. Bukan berpikir untungnya buat
saya apa, melainkan dengan menjadi anggota BKSY saya bisa bergotong –royong
dengan anggota lainnya membantu orang lain yang berkesusahan. Bukankah ini
tindakan yang sungguh manusiawi sekaligus kristiani?
Untuk menjamin kelangsungan pelayanan dalam jangka panjang,
Palingsah bekerjasama dengan PT Asuransi Central Asia, suatu Perusahaan
asuransi yang profesional, yang memiliki lebih dari 60 Cabang dan Perwakilan di
seluruh Indonesia, yang bermitra dengan dengan PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya, yang juga memiliki lebih dari 60
kantor Cabang dan Perwakilan di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Asuransi Central Asia, Bpk. Teddy Hailamsah,
dalam sambutannya pada saat peluncuran mengemukakan bahwa perusahaan asuransi
pada umumnya dikelola untuk mencari profit. Namun Berkhat Santo Yusup ini lebih
merupakan pelayanan kepada saudara-saudara dari kelas menengah ke bawah
berbasis gotong royong. Dari segi sosial, ini adalah mekanisme, di mana banyak
orang beruntung berbelarasa dan membantu satu anggota yang kurang beruntung.
Lalu sebagai orang beragama, kita harus memiliki iman yang kuat, dan dengan
iman yang kuat kita menjadi alat berbagi berkat (channel of blessing) bagi
orang lain yang kurang beruntung.
Mari kita bersyukur dengan peduli, berbelarasa dan berbagi
melalui Berkhat Santo Yusup.