Kamis, 23 Februari 2017
[Sir. 5:1-8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mrk. 9:41-50]
KAKI, TANGAN DAN MATA
SEBAGAI SALURAN BERKAT
Kata orang: “Kalau hendak menguji kualitas
seseorang, berilah dia kekuasaan.” Ya benar, orang dengan kekuasaan atau power
tertentu, bisa mengarahkan banyak orang pada kebaikan-kebaikan, namun tidak
sedikit yang justru ‘menyesatkan’ orang pada lembah jurang yang dalam.
Penyesatan-penyesatan ini dilakukan oleh orang yang lebih kuat, dan
memanfaatkan orang-orang lemah untuk kepentingannya. Tak jarang, orang yang
dimanfaatkan ini tidak menyadari bahwa dia sedang dimanfaatkan, dan kesadaran
itu baru muncul di waktu kemudian. Hari ini, Yesus mengomentari tentang
bagian-bagian tubuh yang kadang juga menjadi sarana untuk ‘menyesatkan’ yaitu
tangan, kaki dan mata. Tangan untuk melakukan pekerjaan dan kaki untuk berjalan
bisa ‘dimanfaatkan’ untuk berbuat dosa dan menistakan sesama. Mata untuk
memandang, namun terkadang manusia juga kehilangan kontrol atas hal tersebut.
Maka, Yesus menghendaki supaya semua ini mesti dikontrol, bahkan dimatikan. Injil
hari ini hendak mengajak kita untuk menyadari bahwa hidup kita dipenuhi
kerapuhan di antara segala kelebihan yang kita punya. Tangan, kaki dan mata
adalah sebuah kelebihan, namun kadangkala justru menjadi sumber dosa bagi diri
dan orang lain. Kita telah menyesatkan diri sendiri dan orang lain ke dalam
dosa. Mungkin, sampai saat ini, kita masih terus saja tanpa sadar, terus hidup
dalam kesesatan-kesesatan ini. Maka, semoga tangan, kaki dan mata ita bisa
menjadi saluran berkat, bukan jadi batu sandungan bagi orang lain.
Selamat pagi, selamat menggunakan kaki, tangan
dan mata sebagai saluran rahmat Tuhan. GBU.
#james5buceng2