[Ibr. 13: 15-17,20-21; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mrk. 6:30-34]
BELASKASIH ALLAH UNTUK MEREKA YANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN
Ada dua ritme penting dalam hidup manusia, yaitu bekerja dan
beristirahat. Orang bisa bekerja karena sebelumnya telah beristirahat dengan
cukup, dan orang bisa beristirahat, karena sebelumnya telah bekerja dengan
letih. Maka, kalau ritme ini tidak dijalankan dengan seimbang, maka ada dua
bahaya mengancam. Pertama,
bahaya karena bekerja dan berkegiatan terus menerus,
tanpa perlu memikirkan pentingnya istirahat. Demikian sebaliknya, ketika kita
terlalu banyak beristirahat atau menganggur tanpa melakukan pekerjaan satu pun.
Sebagai seorang kristiani, pun ada ritme yang perlu dijalani yaitu ritme
‘berkarya’ dan ‘berdoa’. Maka, sebenarnya ritme kehidupan seorang kristiani
adalah saling-silang kehadiran Allah di tempat tersembunyi di hati kita, yaitu
kehentingan, dan kehadiran kita di dunia untuk melayani sesama di tengah-tengah
dunia.
Namun, menarik kalau memperhatikan Injil hari ini ketika Yesus
berkehendak untuk ‘beristirahat sejenak’, namun itu tidak terjadi ketika banyak
orang berbondong-bondong mengikutiNya. Kalau orang biasa, dalam situasi seperti
ini, tentu akan marah, karena privasi terganggu, apalagi beristirahat adalah
sesuatu yang pantas dan perlu dilakukan. Namun, Yesus justru tergerak oleh
belaskasihan, dan melihat mereka seperti domba tanpa gembala. Yesus lebih
mementingkan orang lain ditengah kehendak untuk memberi kenyamanan pada diri
sendiri. Yesus tidak pernah menolak kehadiran siapa pun yang membutuhkan
pertolonganNya, dan Dia akan menunjukkan belaskasihanNya. Dan untuk itu pun,
kita bersedia untuk menyertakan-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita.
Selamat pagi, selamat memohonkan rahmat belaskasih Tuhan dalam
hidup kita. GBU.
#james5buceng2