Jumat, 31 Maret 2017
[Keb.
2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30]
WAKTU UNTUK TUHAN
Saya termasuk orang yang mudah resah karena waktu.
Kalau harus pergi atau menghadiri acara tertentu, sudah tertanam dalam hati
bahwa saya tak boleh terlambat. Lebih baik menunggu daripada ditunggu orang
lain. Maka, perhitungan waktu menjadi sesuatu yang teramat penting. Saya juga
belajar untuk membuat jadwal dan agenda, sehingga setiap tugas dapat
diselesaikan tepat waktu. Perihal kesibukan kini menjadi sesuatu yang relatif,
karena pengaturan waktu menjadi sesuatu yang lebih diutamakan. Semua hal bisa
dijangkau untuk dikerjakan asalkan manajemen waktu berlaku konsisten. Benar
bahwa, dalam situasi seperti ini, segala hal ada waktunya sendiri-sendiri untuk
dilakukan atau dikerjakan, tergantung kebutuhan dan prioritas. Namun, mengambil
keputusan untuk mempergunakan waktu dengan baik, adalah sesuatu yang sangat
berharga dan terbukti memberi dampak bagi hasil akhir atau capaian serta tujuan
hidup kita.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus pun sedang
melakukan pertimbangan perihal waktu. Yesus menghindar dari orang-orang yang
hendak membunuhnya, dengan mencoba lepas dari kepungan mereka, serta berkata, “Saatnya
belum tiba!” Yesus tahu secara persis, waktu dan tempat Dia harus mengalami
kesengsaraan, maka kalau waktunya memang belum tiba, mereka tentu tidak akan
pernah bisa menangkapNya. Kita semua juga dianugerahi waktu, dan dipercaya
untuk mengelolanya dengan baik sesuai kebutuhan dan prioritas hidup kita.
Namun, kita juga diajak juga untuk senantiasa menyediakan waktu khusus
bersamaNya, karena Tuhan juga bersedia hadir bersama kita dalam waktu-waktu
istimewa bersama. Kalau waktu untuk Tuhan sudah tersedia, baru waktu untuk hal
lain bisa direncanakan.
Selamat pagi, selamat merencanakan waktu untuk Tuhan.
GBU.
#james5buceng2