Rabu, 22 Maret 2017
[Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat.
5:17-19]
MEWARTAKAN KEBENARAN BUKAN KABAR
KABUR
Untuk memuluskan jalan menuju kursi
kepemimpinan dalam pemilihan umum, kadang seorang calon akan menyerang calon
lain dengan pemberitaan atau isu yang tidak benar atau dikenal dengan sebutan
berita-berita hoax. Isu-isu ini bertujuan supaya orang melihat sisi yang salah
atau sisi yang tidak benar dari calon tertentu. Cara ini tentu bertujuan untuk
memfitnah dan menjatuhkan sehingga dengan semakin pemberitaan meluas, dan orang
menangkapnya sebagai kebenaran, maka tujuan pemberitaan yang tidak benar ini
akan menemui keberhasilan. Memang, benar adanya bahwa ketika orang berbicara
secara keliru tentang diri kita, kita akan cenderung marah dan jengkel, karena
itu tidak sungguh menggambarkan diri kita.
Yesus hari ini menginginkan supaya
pemberitaan tentang diriNya juga tidak berujung pada pemberitaan-pemberitaan
yang tidak benar. Maka satu iota atau satu titik pun tidak akan dilenyapkan,
karena satu titik ini berpengaruh besar pada arti dan makna dari sebuah
pemberitaan tentang keselamatan. Perlu diketahui bahwa titik atau goresan kecil
dalam abjad Ibrani berpengaruh pada arti dan makna dari sebuah abjad atau
huruf. Dan Yesus hendak menggambarkan pemberitaan kebenaran itu dengan arti dan
makna iota pada abjad Ibrani. Maka, Tuhan tidak menginginkan supaya pemberitaan
tentang diriNya adalah keliru. Maka, semoga kita pun mengusahakan hal yan sama,
yaitu memberitakan sesuatu yang benar tentang keselamatan, dan bukannya membuat
kabar tentang keselamatan itu hanya kabar kabur semata.
Selamat pagi. Selamat mewartakan
kebenaran. GBU.
#james5buceng2