Selasa, 7 Maret 2017
[Yes. 55:10-11; Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19; Mat. 6:7-15]
KARENA DOA BUKAN SEKEDAR
UNGKAPAN BASA-BASI
Hidup kita, kadang sarat akan basa-basi, yang di
satu sisi tidak ada kehadiran hati, namun juga dingin dan tanpa arti. Kadang,
jawaban, “Baik-baik saja”, atas pertanyaan, “Apa kabar”, pun lebih karena penghormatan
atau rasa ‘ewuh pekewuh’, dibandingkan karena sungguh-sungguh ingin menanyakan
kabar dan keadaan. Bahkan, yang kadang lebih parah, jawaban seperti ini muncul
secara spontan, tanpa dipikir dan belum tentu menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Saking basa-basinya, bahkan kadang arti terdalam dari kata-kata itu
sudah tidak lagi dipedulikan. Ini soal berkata-kata, lalu bagaimana perihal
berdoa? Apakah doa-doa kita juga sekedar dipenuhi basa-basi dan kata-kata tanpa
arti? Sudah sejauh mana kata-kata yang kita ucapkan dalam doa, sungguh berarti
dan dihayati dalam hidup sehari-hari?
Hari ini Yesus, mengajari kita tentang doa Bapa
Kami, doa yang saat ini selalu dan hampir setiap hari kita ucapkan. Doa Bapa
Kami juga sungguh sederhana sehingga semua orang Katolik hafal dengan doa ini.
Namun, apakah setiap orang sungguh menghayati setiap kata dari doa Bapa Kami
ini? Namun, justru dari kesederhanaan kata-kata yang terkandung dari doa Bapa
Kami ini, Yesus mengajak setiap muridNya untuk mendoakannya setiap hari, dengan
tujuan bahwa relasi dengan Allah selalu terjaga dengan baik. Jangan sampai
relasi kita dengan Allah terputus, hanya karena terlalu terpaku dengan rumusan
kata-kata, yang sebenarnya sangat-sangat manusiawi. Semoga dalam setiap kata-kata
doa Bapa Kami yang kita ucapkan setiap hari, sungguh membuat kita semakin dekat
dengan Allah, karena kita tahu persis arti dan maknanya bagi kehidupan kita.
Selamat pagi, selamat menghayati doa Bapa Kami
dalam hidup sehari-hari. GBU.
#james5buceng2