Jumat, 21 April 2017
[Kis. 4:1-12; Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a; Yoh. 21:1-14]
MENYULUT ASA DAN MENJAGA
IMAN
Masih melanjutkan kisah yang kemarin tentang
hasil pilkada. Ada banyak yang kecewa karena ternyata hasil tidak sesuai dengan
harapan, dan itu terjadi bukan hanya bagi mereka yang terlibat menjadi pemilih,
namun juga orang-orang di luar ibukota, tidak sedikit yang sampai hari ini
masih ‘baper’ tak karuan. Dan, dalam kehidupan, kita sering berhadapan dengan
kenyataan yang berbeda dengan rencana yang kita idamkan. Situasi ini membuat
orang mulai takut, malas, minder atau yang disebut di awal tadi sebagai ‘baper’.
Semua menjadi sedemikian sia-sia, tak berguna. Dan demikian yang terjadi pada
murid-murid Yesus yang ditinggalkan Yesus, karena memang Yesus secara fisik,
tidak hadir bersama mereka lagi. Maka, para murid pun kembali ke kehidupan sebelumnya,
dan ‘lupa’ pada pendidikan, pengajaran dan kebersamaan bersama Yesus. Di tengah
segala keputusasaan itu, Yesus tiba-tiba hadir dan mengembalikan kepercayaan
diri dan iman para murid. Kenyataan yang tidak sesuai harapan atau kegagalan,
tidak membuat orang harus putus asa selamanya atau berhenti menjalani
kehidupan. Para murid diteguhkan kembali, bahwa ketika mereka tidak memiliki
makanan, para murid taat untuk mengarahkan jala dan perahu sesuai arahan Yesus.
Yesus memberikan para murid makanan berlimpah ketika mereka mau berusaha
terlebih dahulu. Maka, pasrah kepada Tuhan, tidak akan berarti apa-apa, tanpa
berbuat apa-apa yang berguna. Kita mungkin terlalu banyak bertanya tentang apa
yang bisa Tuhan berikan kepada kita, namun yakinlah bahwa Tuhan lebih tahu
tentang hal yang dibutuhkan setiap orang melebihi kemampuan orang tersebut. Dan,
akhirnya, karena hidup penuh harapan tersebut, kita mampu terus menyulut asa
dan menjaga iman.
Selamat pagi, selamat menyulut asa dan menjaga
iman. GBU.
#james5buceng2