Rabu, 5 April 2017
[Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42]
KEBIASAAN BAIK DAN KEBIASAAN JAHAT
Dahulu sekali, awal-awal di Jakarta, aktivitas
naik kereta api adalah aktivitas yang paling tidak saya sukai, karena mesti
berebut tempat, berdesak-desakan, mengejar waktu, dan berjumpa dengan banyak
orang yang tidak dikenal. Namun, setelah 8 bulan, aktivitas yang dulu tidak
saya sukai ini, menjadi sesuatu yang mengasyikkan, dalam arti tertentu.
Pertama-tama karena kebiasaan, karena dilakukan setiap hari. Yang lain, saya
bisa menemukan ‘seni-seni’ naik kereta api, yang didapat hanya dari pengalaman.
Kalau sekedar instruksi dan teori, tampaknya ‘seni’ dan pengetahuan tentang
naik kereta api ini tak dapat ditemukan. Interaksi dengan penumpang lain, meski
kadang hanya basa-basi, pun menjadi kenikmatan tersendiri. Perjumpaan di
kereta, adalah perjumpaan yang sekali jadi, hanya sekali, dan selanjutnya, saya
tidak tahu apakah akan bertemu lagi. Namun, sekali lagi, sebuah kebiasaan bisa
memunculkan nilai-nilai baru, kebijaksanaan-kebijaksanaan baru, pengetahuan
baru, justru karena aktivitas itu diulang-ulang, diulang lagi, dan diulang
terus, sampai menjadi sebuah kebiasaan. Dan, harapannya, tentu kebiasaan yang terpatri
adalah kebiasaan-kebiasaan yang baik dan mendewasakan.
Dalam Injil hari ini, Yesus berkata: “Jikalau
kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan
mengetahui kebenaran-kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yesus
menghendaki semua muridNya ‘menetapi’ firman Tuhan, artinya tumbuh karena
kebiasaan meresapkan dan melakukan sabda Tuhan sehingga mereka dapat memperoleh
kebijaksanaan dan kebenaran sejati. Yesus mengatakan ini karena menyadari bahwa
para murid masih menjadi hamba dosa, artinya masih memiliki kebiasaan-kebiasaan
yang jahat. Kita selalu menganggap diri sebagai murid Kristus, namun hidup jauh
dari Kristus, karena kita masih ‘memelihara’ kebiasaan-kebiasaan jahat. Semoga
di masa tobat ini, kita bisa melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan jahat dan
melakukan serta menghidupi kebiasaan-kebiasaan baik yang memerdekakan.
Selamat pagi, selamat menjalani kebiasaan baik
yang memerdekakan. GBU.
#james5buceng2