Sabtu, 15 April 2017
SABTU SUCI VIGILI PASKAH
[Kej. 1:1-2:2 (Kej. 1:1,26-31a); Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c
atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Kej. 22:1-18 (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel.
14:15-15:1; MT Kel.
15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm.
42:3,5bcd; 43:3,4; Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Mat. 28:1-10]
TERANG KASIH KRISTUS
MEMUNGKINKAN KITA UNTUK MENGADAKAN PERUBAHAN HIDUP
Merenungkan sukacita Kristus yang bangkit ini,
saya selalu teringat dengan yang namanya sebuah perubahan. Ya, kebangkitan
Kristus ditandai dengan sebuah perubahan dari kegelapan menuju terang. Rekan
saya di Berkhat Santo Yusup (BKSY), ketika berkeliling ke paroki dan
menjelaskan tentang katakese belarasa, selalu menekankan poin-poin tentang ciri
orang yang mengalami kebangkitan Kristus dalam hidupnya, yaitu dengan perubahan
dari jahat menjadi baik, gelap menjadi terang, pelit menjadi murah hati dan
seterusnya. Kalau belum ada perubahan, berarti Kristus hanya bangkit dalam
perayaan, tapi tidak sungguh bangkit dalam hati dan kehidupan. Liturgi Malam
Paskah memang identik dengan perubahan ini, salah satunya adalah upacara cahaya
yang melambangkan perubahan dari kegelapan menuju terang, ditandai dengan
pemberkatan api dan penyalaan lilin Paskah. Api itu memberi kehangatan dan
mempersatukan setiap pribadi dalam terang kasih Allah yang sama. Selain itu,
perubahan hidup juga ditekankan kembali ketika kita membaharui janji-janji
baptis kita. Kita selalu mengatakan dalam janji baptis tersebut untuk
senantiasa percaya kepada Allah dan menolak setan dengan segala macam godaannya.
Namun, kadang yang terjadi justru kebalikannya, yaitu kita taat kepada setan
dan menolak kehadiran Allah. Dalam hal ini, belum ada perubahan yang signifikan
dalam hati dan kehidupan kita. Dengan dibantu bacaan-bacaan yang kita dengar
dalam perayaan vigili Paskah ini, kita diajak untuk berubah, berbenah dan
bahkan mengadakan revolusi sikap dan perilaku. Kita telah merayakan simbol
perubahan dari gelap menuju kepada terang, namun perayaan saja tidak pernah
cukup, karena kehidupan menanti sikap dan tindakan yang konkret. Kristus telah
memungkinkan kita untuk berjuang dan berpindah, serta mengadakan perubahan dari
gelap menuju terang, maka semoga terang kasih Kristus selalu menaungi kita, dan
kita sendiri tidak henti dan habis-habisnya memohon terang tersebut. Kristus
telah bangkit dan meninggalkan kegelapan menuju terang sejati, dan mari kita
juga turut pada terang sejati tersebut.
Selamat pagi, selamat Paskah, semoga terang
kasih Kristus menaungi hati dan kehidupan kita. GBU.
#james5buceng2