Minggu, 7 Mei 2017
HARI MINGGU PASKAH IV
[Kis. 2:14a,36-41; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; 1Ptr. 2:20b-25; Yoh.
10:1-10]
PANGGILAN DAN ‘PANGGILAN’
Setiap orang terlahir
dengan sebuah nama. Sebuah nama, bukan sekedar sebagai penanda, namun dalam
nama, juga terselip doa dan harapan dari yang memberi nama. Perihal nama
sebagai penanda, masing-masing orang dikenal dari namanya. Makanya, ada nama
panggilan, artinya nama tersebut akan digunakan untuk menyebut atau memanggil
pribadi atau orang tertentu, maka sebuah nama adalah keunikan dan kekhasan.
Walaupun, terkadang, nama panggilan tidak sesuai atau tidak memiliki kemiripan
dengan nama asli (nama sesuai KTP atau KK, kurang lebih begitulah), namun nama
panggilan itu tetaplah sebagai sebuah penanda yang unik dan khas. Maka, kadang,
terciptalah nama panggilan yang khas, unik dan ‘nyeleneh’, semisal ‘Mrs. Tahu’,
karena orang tersebut memiliki rasa suka yang berlebihan akan makanan bernama
tahu, dan ada juga yang dipanggil dengan ‘Kriting’, karena entah rambut atau
wajahnya berbentuk gelombang kecil-kecil alias keriting; dan masih banyak lagi
varian nama panggilan yang akhirnya mewakili kekhasan dan keunikan
masing-masing orang.
Dalam bacaan Injil pada
Minggu Paskah IV ini, Yesus menyebut dirinya sebagai Gembala yang Baik. Yesus,
adalah pribadi yang memiliki banyak keutamaan, maka tidak mengherankan jika Dia
memiliki sekian banyak ‘nama panggilan’, mulai dari roti hidup, pokok anggur,
jalan kebenaran dan kali ini, Dia menyebut diri sebagai Gembala yang Baik. Keutamaan
seorang gembala yang digunakan untuk menggambarkan Yesus yang adalah pribadi
yang bersedia menjaga kawanan domba, memanggil masing-masing domba dengan
namanya, dan domba-domba mengenal suara gembalanya maka bersedia mengikuti
gembalanya. Nah, kembali soal nama panggilan tadi, bahwa itulah kehebatan
seorang gembala, yang bisa mengenal setiap domba dengan menyebut namanya
masing-masing. Yesus pun demikian, mengenal masing-masing pribadi dari kita,
dan menyebut nama kita masing-masing dengan khas dan unik, sesuai pengalaman
hidup kita.
Minggu ini, adalah Minggu
Panggilan Sedunia. Kita hendak bersyukur bahwa Yesus sebagai Gembala yang Baik,
senantiasa memanggil setiap orang dengan namanya masing-masing, namun juga
memanggil sekian banyak orang untuk mengikutiNya secara khusus sebagai
biarawan-biarawati. Panggilan khusus ini, adalah panggilan yang unik dan khas,
yang bisa dirasakan oleh masing-masing pribadi orang yang terpanggil. Kita
dipanggil dalam karya menjadi gembala yang baik dalam kesaksian hidup kita
masing-masing. Orang tua dipanggil menjadi gembala bagi anak-anak,
biarawan-biarawati dipanggil menjadi gembala bagi komunitas dan gereja, para
guru dipanggil menjadi gembala yang baik bagi murid-muridnya; dan seterusnya.
Semoga, di hari Minggu Panggilan Sedunia ini, selain kita menyadari bawah
setiap dari kita memiliki panggilan yang unik dan khas dari Yesus, Sang Gembala
Baik, namun juga diajak untuk meneladan Gembala yang Baik untuk menciptakan
kehidupan yang penuh iman, pengharapan dan kasih dalam komunis-komunitas hidup
kita (keluarga, gereja dan masyarakat), sehingga komunitas-komunitas tersebut
menjadi tempat kesaksian hidup yang tepat tentang Yesus, Gembala yang Baik, dan
sekaligus menjadi tempat yang subur untuk tumbuh kembang panggilan hidup
khusus, sebagai imam, bruder dan suster.
Selamat pagi, selamat
meneladan Yesus, Gembala yang Baik untuk mewujudkan komunitas-komunitas hidup
beriman yang senantiasa terarah kepadaNya. GBU.
#james5buceng2