Rabu, 10 Mei 2017
[Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50]
BERBAGI JALAN KESELAMATAN DENGAN
SEMUA ORANG
Pada tahun 2013 lalu, di
tengah pro kontra tentang LGBT, Paus Fransiskus, sebagai pemimpin tertinggi
Gereja Katolik, menanggapi demikian: “Jika dia itu gay, dan dia berkemauan baik
untuk mencari Tuhan, maka siapakah kita jika kita sampai menghakimi?”
Pernyataan Paus Fransiskus ini, bukan berarti hendak memberi toleransi kepada
kaum LGBT, tapi bagi Paus Fransiskus, LGBT akan dihormati sejauh hidup sejalan
dan sesuai dengan moral dalam Gereja Katolik, dan tentu saja, tetap berkemauan
baik untuk terus mencari Tuhan. Di situ kita ada sebuah pembelajaran tentang
hidup beriman bahwa yang terpenting adalah jalan untuk menemukan keselamatan
dalam Tuhan. LGBT tetap LGBT, apapun perilaku moral dan keyakinan mereka, karena
faktor genetis dan etis, tidak bisa dicampuraduk.
Dalam Injil hari ini,
kita belajar tentang dua hal: tentang sikap untuk tidak mudah menghakimi dan
menjadikan jalan keselamatan sebagai yang utama. Yesus berkata: “Aku datang
bukan untuk menghakimi dunia, tetapi untuk menyelamatkannya.” Kita juga
dipanggil untuk ambil bagian dalam tugas yang sama, yaitu untuk membawa jalan
keselamatan kepada semua orang. Paus Fransiskus mengajari kita untuk tidak
mudah menghakimi orang lain, dan justru tetap mengambil sisi positif dari diri
orang lain, sehingga yang selalu terbuka adalah jalan keselamatan untuk semua
orang, bukan sekedar jalan keselamatan untuk diri sendiri. Ingat, keselamatan
adalah anugerah Tuhan, maka siapakah kita ini, sampai berani memonopoli
keselamatan hanya untuk diri sendiri?
Selamat pagi, selamat
berbagi jalan keselamatan dengan semua orang. GBU.
#james5buceng2