Rabu, 3 Mei 2017
[1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5; Yoh. 14:6-14]
JALAN YANG MEMBAWA PADA KEBENARAN DAN
KESELAMATAN
Hal yang paling saya
benci adalah ketika hujan turun dengan deras dan berlangsung cukup lama. Itu
berarti sungai depan rumah akan banjir dan meluap sampai ke jalan-jalan. Belum
lagi, daerah jalan masuk ke perumahan akan terbentuk genangan air yang cukup dalam.
Maka, bila itu terjadi saat jam pulang kantor, mau tidak mau harus lewat jalan
alternatif alias memutar lewat ‘belakang’, dimana jalanan yang agak tinggi dan
tidak tergenang air. Namun, dari pengalaman ini saya menjadi tahu bahwa untuk
bisa sampai ke rumah, tidak melulu harus lewat jalan yang sama. Bisa dikatakan,
jalan tersedia dari segala arah: dari akses UI, dari Pelni, dari Jalan Raya
Bogor, sehingga tidak perlu khawatir lagi kalau harus berhadapan dengan banjir dan
genangan air di jalan masuk menuju perumahan. Untuk mencapai sebuah tujuan,
selalu ada banyak cara, dan tentu harapannya adalah cara yang baik dan benar.
Dalam Injil hari ini
Yesus berkata: “Akulah jalan kebenaran dan hidup.” Maka, untuk bisa menuju kepada
keselamatan serta kebenaran, jalannya adalah melalui Tuhan. Tiada lain. Sekali
lagi, jalan yang lurus dan benar, akan menghantar kita pada keselamatan dan
kebenaran itu sendiri, maka tugas kita adalah memang tinggal mencari jalan yang
lurus dan benar tersebut. Beriman kepada Yesus, berarti kita juga berani
meninggalkan jalan yang tidak benar, yang membuat kita tersesat dan kehilangan
tujuan sebenarnya dari kehidupan. Benar bahwa kehidupan menyediakan sekian
banyak jalan, namun dari sekian banyak jalan dan perjalanan, harapannya semua
mengarahkan kita kepada tujuan sesungguhnya, yaitu kebenaran dan keselamatan. Maka,
kita diajak untuk semakin merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup, sehingga kita
semakin yakin bahwa jalan yang kita tempuh memang akan membawa pada kebenaran
dan keselamatan.
Selamat pagi, selamat
merintis jalan kebenaran dan keselamatan. GBU.
#james5buceng2