Sabtu, 13 Mei 2017
[Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14]
KESATUAN KARYA KRISTUS DAN GEREJA
Sudah hampir setengah
bulan ini, di lingkungan tempat saya tinggal, diadakan rosario, yang berurutan
tanpa putus, dari rumah ke rumah. Melalui rosario ini, selain berkumpul untuk
berdoa kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria, juga sebagai sarana untuk
mempererat persaudaraan sebagai saudara se-lingkungan. Maklum, kalau di
kesempatan lain, belum tentu bisa bertemu sesering ini. Inipun, tampaknya belum
semua umat lingkungan bisa hadir. Namun, sisi positifnya adalah kebersamaan dan
kesatuan sebagai lingkungan makin terasa. Kebersamaan dan kesatuan yang erat,
membuat segala sesuatunya menjadi mudah, dan segala pekerjaan menjadi cepat
untuk dikerjakan, maka membangun kebersamaan dan kesatuan ini adalah sesuatu
yang hendaknya diupayakan dan diperjuangkan.
Para murid Yesus, berada
di penghujung perpisahan dengan Yesus, namun sebelum berpisah Yesus menegaskan
bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Namun, para murid tampaknya tidak mudah untuk
menerima penjelasan tersebut. Yesus mengatakan: “Barangsiapa percaya kepadaKu,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu.” Kesatuan antara Yesus dan
Bapa, juga hendak ‘menyentuh’ kita, karena kita pun telah menyatukan diri
dengan Kristus. Maka, tugas Yesus adalah tugas kita sekarang. Dengan meneruskan
karya Yesus, berarti kita sungguh menyatukan dan menyatakan diri sebagai murid
Kristus. Kalau tidak, kesediaan kita untuk bersatu dengan Kristus, patut
dipertanyakan.
Selamat pagi, selamat
menyatukan diri dengan Kristus. GBU.
#james5buceng2