Selasa, 23 Mei 2017
[Kis. 16:22-34; Mzm.
138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11]
RASA RINDU AKAN KEHADIRAN-NYA
Rasa rindu adalah rasa
yang ada ketika dua orang yang saling mengasihi terpisah ruang dan waktu. Rasa
rindu tercipta ketika sebuah perjumpaan, mesti diakhiri dengan sebuah
perpisahan. Kita sering mengalami suasana perpisahan ini, dan tentu sangat
menyedihkan, karena pengalaman bersama menjadi sesuatu yang sedemikian
berharga. Maka, tidak mengherankan kalau selama ada jarak inilah, orang yang
terpisah ruang dan waktu ini, kerap mengingat dan mengulang kenang dan
peristiwa bersama. Bukan tidak mungkin, bahkan kenangan ini, saking
berharganya, menjadi kekuatan dan semangat bagi orang yang terpisah ruang dan
waktu in, dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
Beberapa hari ini, dalam
bacaan-bacan Injil, Yesus mengutarakan beberapa amanat, menjelang perpisahanNya
dengan para murid. Sebelum Dia pergi, Yesus menyampaikan banyak hal, salah
satunya adalah tetap menyertai para murid, dan mendampingi kita semua. Ruang
dan waktu, barangkali sudah tidak lagi terbentuk antara Yesus dan para murid,
namun kenangan yang tercipta dari perjumpaan sebelumnya, menjadi kekuatan dan
semangat untuk terus mewartakan karya-karya Yesus. Nah, kita yang hidup di
zaman sekarang, barangkali tidak pernah mengalami jarak dan waktu yang sama
seperti yang dialami dengan para murid dan Yesus. Namun, Yesus sendiri
menjanjikan untuk tetap hadir dalam kehidupan kita sampai akhir zaman nanti.
Maka, rahmat yang dimohon adalah supaya kita tetap selalu rindu berjumpa dengan
Dia, dalam doa dan karya-karya penerusan pelayananNya.
Selamat pagi, selamat
membangun rasa rindu pada kehadiranNya. GBU.
#james5buceng2