Minggu, 25 Juni 2017
Hari Minggu Biasa XII
[Yer.
20:10-13; Mzm. 69:8-10,14,7,33-35; Rm. 5:12-15; Mat. 10:26-33]
JANGAN TAKUT!
Dalam tahbisan Uskup Mgr.
Robertus Rubiyatmoko, Mgr. Ignatius Suharyo berkelakar demikian: “Jika dulu
Yesus mengutus para murid disertai wejangan bahwa seluruh helai rambut akan
dihitung, apalagi kalau cuma rambut kumis. Maka, kumisnya tidak perlu
dihilangkan, kalau perlu justru disemir.” Kelakar ini, meski disambut tawa
seluruh umat yang hadir, namun menurut saya bermakna sangat mendalam. Waktu
itu, Mgr. Ruby berkonsultasi perihal ‘kumis’ kepada Mgr. Suharyo, yang intinya:
perlu dicukur atau tidak. Namun, Mgr. Suharyo menangkap ini sebagai bentuk
kesiapsediaan untuk diutus, yaitu berani meninggalkan segalanya demi sebuah
tugas perutusan. Tidak bisa tidak, sebentuk kumis beruban itu adalah
‘trade-mark’ dari Mgr. Ruby, namun ‘demi’ tugas perutusan menjadi ‘Rama
Kanjeng’, beliau rela (ingin) mencukur, namun tampaknya ‘dicegah’ oleh Mgr.
Suharyo dengan kelakar lain yang mengatakan: “Mgr. Ruby tanpa kumis itu bagai
Gathotkaca ‘ilang’ (hilang) ‘gapite’ (gapit: kayu atau tulang yang digunakan
untuk menggerakkan wayang. Tanpa ‘gapit’, wayang tidak bisa dilakonkan). Kembali
soal ‘kumis’, barangkali saya, secara pribadi menggambarkan ‘kumis’ ini sebagai
sebuah sebentuk ketakutan berbalut kelemahan dan kerapuhan diri, sehingga perlu
mendapat sikap dari dalam diri secara khusus pula. Seperti kelakar Mgr. Suharyo
bahwa tak sehelai rambut pun akan luput dari perhatian Allah, apalagi kalau
hanya rambut kumis, Allah selalu meneguhkan setiap rasa takut dan kemudian
mengubahnya menjadi kekuatan untuk mewartakan kebaikan Allah. Ya begitulah,
Uskup saya di Keuskupan Agung Semarang (KAS) ini, sudah banyak memberi
inspirasi bahkan semenjak sebelum ditahbiskan.
Injil hari ini, juga
mengkisahkan tentang ‘rasa-takut’. Ketika berhadapan dengan ‘rasa-takut’, ada
dua kemungkinan yang dilakukan manusia: diam saja atau merubah rasa takut itu
menjadi sebuah keberanian. Dan, tampaknya hal kedua lah yang diharapkan Allah
dari diri kita. Selama kita hidup di dunia, dan bersentuhan dengan hal-hal
duniawi, ketakutan dengan berbagai bentuk, akan senantiasa ‘menghantui’.
Ketakutan itu mewujud dalam berbagai macam kegelisahan dan rasa khawatir. Yesus
bersabda: “Janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun
yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi
yang tidak akan diketahui.” Rasa takut itu bermacam-macam bentuknya: takut
berhadapan dengan masalah berat, takut mengalami kesulitan, takut berjauhan
dengan orang yang dicintai, takut tidak bisa hidup tanpa HP dan seterusnya. Kadang
kita juga takut kepada reaksi dan komentar orang lain, setiap kali kita hendak berbuat
baik dalam rangka mewujudkan iman. Namun, rasa takut bisa diubah menjadi sebuah
keberanian untuk tetap bersikap jujur meski dianggap sok suci; dan tetap
memberi meski dianggap sebagai ‘menjilat’ orang lain. Kita percaya dan yakin
karena Yesus juga mengatakan: “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat
membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Takutlah teruatama
kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”
Kekuatan iblis dan roh jahat memang kuat dan menakutkan, tapi hanya Allah saja
yang berkuasa atas seluruhnya, sehingga baiklah kita takut dan taat kepada
Allah dan kehendakNya saja. Dan kalau bacaan hari ini diakhiri dengan: “Dan
kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut,
karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit”, Yesus hendak
menegaskan bahwa kita sungguh berharga di hadapanNya, dan dalam keadaan apapun
Allah akan mengasihi kita dengan berbagai macam cara, termasuk ketika kita
sungguh merasa takut melawan diri sendiri dan keadaan. Selama kita bersedia
untuk mencari dia dan bersedia hidup dalam bimbinganNya, Allah akan selalu ada
untuk kita.
Semoga melalui bacaan
yang kita dengarkan hari ini, kita senantiasa dimampukan untuk mengubah rasa
takut kita menjadi keberanian untuk mewartakan kebaikan Allah.
Selamat pagi, jangan
takut berhadapan dengan kelemahan diri dan situasi yang menggelisahkan. GBU.
#james5buceng2