Rabu, 14 Juni 2017
[2Kor. 3: 4-11; Mzm. 99:5,6,7,8,9; Mat. 5:17-19]
BIARLAH ALLAH SENDIRI YANG MENGGENAPI
DAN MENYEMPURNAKAN
Minggu lalu, saya sempat
mengisi pendalaman iman di salah satu SMA Negeri. Namun, ketika hendak mengisi
pendalaman, saya sebenarnya mengalami rasa takut dan tidak percaya diri.
Mengingat waktunya mendadak, dan bahkan, bisa dikatakan tanpa persiapan yang
cukup panjang. Bahkan, karena terlalu dipikirkan, malam sebelumnya, saya sempat
tidak bisa tidur, meski sebenarnya bahannya sudah disiapkan. Ya, disiapkan
dalam waktu yang singkat dan kilat tentu saja. Namun, saya sendiri memiliki
keyakinan bahwa, kalau semua ini merupakan bagian dari karya Allah, maka semua
akan berjalan baik. Kalau saya memiliki kekurangan, biarlah Allah yang
menggenapi. Maka, keesokan harinya, meski masih terdapat sedikit keragu-raguan,
saya tetap berangkat dan memberikan pendalaman iman. Toh, akhirnya semua
berjalan dengan baik, dan saya hanya berdoa sewaktu pulang, bahwa Tuhan yang
akan menggenapi semuanya, entah bagaimana caranya.
Hari ini kita belajar
dari surat Paulus kepada Jemaat di Korintus, sebagai bacaan pertama. Dikatakan
bahwa: “Demikian besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri
kami sendiri, kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah
pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.” Kadang
kita merasa takut untuk melakukan sebuah pekerjaan pelayanan dengan banyak
alasan. Kita juga kadang takut gagal, bahkan dihinggapi rasa tidak percaya
diri. Namun, saya belajar untuk menempatkan semua pekerjaan pelayanan sebagai
bagian dari karya Allah sendiri, sehingga untuk segala kekurangan dan
ketidaksempurnaan, biarlah Allah sendiri yang menggenapi dan menyempurnakan.
Selamat pagi, selamat
melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah. GBU.
#james5buceng2