Rabu, 28 Juni 2017
[Kej. 15:1-12,17-18; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Mat. 7:15-20]
BERBAGI ‘BUAH-BUAH’ KEBAIKAN
Aplikasi dalam HP, makin
hari makin maju dan canggih. Salah satu yang paling banyak diminati, apalagi
oleh kaum muda, adalah aplikasi untuk mengedit foto. Foto seminimal (bahasa
halus untuk: sejelek) apapun, bisa menjadi foto yang hebat. Belum lagi dengan
aksesoris yang ditambahkan, semisal tulisan-tulisan atau bingkai dan pigura,
sehingga tampilan foto makin menawan, dan siap untuk diunggah ke berbagai macam
media sosial. Namun ternyata, beda foto dengan kenyataan. Bahwa, foto-foto yang
diunggah (dan ditampilkan) di media sosial, terkadang tidak sesuai dengan
kenyataan hidup, atau minimal, kenyataan fisik. Wajah hitam jadi putih, wajah
berjerawat jadi halus mulus, rambut ikal jadi lurus. Semua bisa direkayasa!
Dan, parahnya bisa merekasaya kenyataan hidup. Hidup yang sebenarnya penuh
kekacauan, diubah menjadi manis dan indah di beranda media sosial, dan
seterusnya. Nah, lalu muncullah istilah pencitraan, dimana kenyataan yang
sesungguhnya ‘ditutup-tutupi’ atau ‘dipoles’ sedemikian sehingga tampak anggun,
indah dan mempesona. Tapi, tenang saja, pencitraan tak akan bertahan lama,
karena tidak bisa tidak, orang akan tetap menilai seseorang dari kualitas
hidupnya, bukan dari seberapa banyak foto yang ia unggah di akun media
sosialnya. Ya kan?
Yesus hari ini berkata: “Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,
tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian
akan mengenal mereka!” Yesus mengingatkan kita untuk waspada bahwa banyak
manusia yang membangun citra diri, hanya dari tampilan luar semata, namun bukan
dari kualitas hidup yang mumpuni. Tampilan fisik bisa saja menipu, namun
buah-buah kebaikan dan kehidupan tak mungkin bisa berbohong. Orang yang baik
akan menghasilkan ‘buah’ keadilan, kesejahteraan, persaudaraan dan kerukunan.
Sebaliknya, orang yang jahat akan menghasilkan ‘buah’ amarah, kebencian,
perpecahan, keserakahan, dan keegoisan. Maka, mari kita membangun kualitas
hidup yang baik, sehingga orang mengenal diri kita, bukan dari tampilan luar
yang ‘kelihatan’ saja, namun juga karena kehadiran kita pun memberikan ‘buah-buah’
kebaikan yang berkualitas.
Selamat pagi, selamat
berbagi ‘buah-buah’ kebaikan, dan bukan ‘buah-buah’ kejahatan. GBU.
#james5buceng2