--“KAWAN-KAWAN SEPERJALANAN”—
Jumat, 1 September 2017
[1Tes.
4:1-8; Mzm. 97:1-2b,5-6,10,11-12; Mat. 25:1-13]
JANGAN MENGANTUK!
Dalam keadaan mengantuk, dan
tertidur, segala sesuatu yang pada awalnya baik, menjadi buyar dan bahkan tidak
berarti. Ketika pagi hari, kadang saya bangun terlalu pagi, biasanya jam 04.00,
namun karena misa pagi biasa dimulai jam 05.30, saya berpikir untuk melanjutkan
tidur selama setengah jam. Namun, yang terjadi justru kebablasan dan harus
mandi tergesa-gesa supaya tidak terlambat misa. Maka, saya memilih untuk
mencuci atau sedikit olahraga daripada ketiduran. Ketergesa-gesaan karena
ketiduran memang tidak mengenakkan, apalagi kalau menghadapi sesuatu yang
sangat penting, misalnya selepas istirahat kuliah, atau menjelang nonton
pertandingan sepakbola tim kesayangan. Reaksi yang pertama kali muncul biasanya
adalah kecewa dan muncul rasa menyesal. Lumrah memang, namun kalau keseringan,
akan menimbulkan rasa bersalah yang berlebihan.
Yang terjadi pada lima gadis
bodoh, yang menanti kehadiran pengantin adalah sama, yaitu mengantuk dan
ketiduran, sehingga ketika pengantin benar-benar datang, mereka tidak punya
waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri dengan mengisi lampu dengan minyak.
Akibatnya, mereka tidak bisa masuk ke ruang perjamuan. Mengantuk bisa kita
artikan sebagai sebuah keadaan dimana kita mungkin disibukkan dengan banyak
aktifitas, dan aktifitas itu justru mengalihkan perhatian kita dari ‘sang
pengantin’, yaitu Kristus sendiri. Nah, belajar dari mengantuknya gadis bodoh
ini, kita bisa belajar untuk tetap memberi perhatian dan fokus pada Kristus,
meski hidup kita sudah dipenuhi berbagai macam aktifitas. Repot kan, kalau kita
nanti tidak diperkerkenankan masuk ruang perjamuan abadi di surga? Maka, jangan
mengantuk ya?!
Selamat pagi, selamat berjaga
menanti Kristus. GBU.
#jakal7#frdidik#20