--“KAWAN-KAWAN SEPERJALANAN”—
Hari Minggu Biasa XXII
Hari Minggu Kitab Suci Nasional
[Yer. 20:7-9; Mzm.
63:2,3-4,5-6,8-9; Rm. 12:1-2; Mat. 16:21-27]
HATI DAN PIKIRAN SELARAS
DENGAN KEHENDAK ALLAH
Memberi hadiah kepada teman
atau sahabat yang berulangtahun, tentu sebuah perbuatan yang sangat terpuji.
Hal ini menjadi tanda kasih sekaligus perhatian yang bisa kita berikan kepada
sahabat dan teman yang berulangtahun. Nah, di dalam angkatan, perhatian kepada
teman yang berulangtahun pun, salah satunya adalah dengan memberi sesuatu,
selain mendoakannya. Sebelum memberikan hadiah, biasanya teman-teman akan
‘kasak-kusuk’, saling memberi usul dan pendapat, supaya nanti hadiah yang
diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Tidak harus mahal namun berguna
bagi yang menerimanya. Namun, kadang ada juga kekecewaan, jika kita tahu bahwa
hadiah yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan, padahal dalam
benak kita, hadiah tersebut sangat pas dan cocok dengan teman tersebut. Memang,
keinginan, persepsi atau anggapan yang muncul, tidak mesti sesuai dengan
keinginan orang lain. Maka, kita belajar untuk tidak mementingkan ego, namun
belajar untuk peka pada kebutuhan orang lain, atau bahkan kebutuhan bersama.
Hari ini kita mendengar
bagaimana sosok Petrus yang menggebu-gebu dalam menanggapi perkataan Yesus,
namun hati dan pikirannya tidak terarah pada kehendak Yesus sendiri. Petrus
spontan menarik Yesus dan seolah hendak melindungi Yesus, ketika berkata:
“Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekal-kali takkan menimpa
Engkau!” Namun Yesus tidak berkenan karena perbuatan itu tidak sesuai dengan
kehendak Allah. Kadang kita pun seperti Petrus, yang lebih senang memikirkan
kepentingan dan kesenangan diri sendiri, atau berpikir menggunakan persepsi dan
konsep yang dibuat oleh diri, daripada menggunakan hati dan pikiran untuk
mencari tahu terlebih dahulu kehendak Allah sebelum bertindak. Kita sering
merasa bahwa tindakan kita yang paling benar, padahal bisa saja hal tersebut
tidak berkenan di hadapan Allah. Maka, semoga kita belajar untuk mencari tahu
dan mengenal kehendak Allah dalam kehidupan, sebelum sungguh bertindak dan
melangkah, agar hati dan pikiran kita sungguh sehati dengan kehendak Allah
sendiri.
Selamat pagi, selamat
menyelaraskan pikiran dan hati pada kehendak Allah. GBU.
#jakal7#frdidik#20