bksykaj.com Romo Joseph Kristanto, PR
bersama Team BKSY Pusat terus mengadakan sosialisasi ke paroki-paroki di
Keuskupan Agung Jakarta. Kali ini umat Paroki Ciledug Gereja Santa Bernadet
yang masuk teritori Kota Tangerang dan sebagian Kota Tangerang Selatan
mendapatkan kesempatan mendengarkan pemaparan dari Team BKSY. Pada misa pada
Sabtu (30/3) dan Minggu (31/3) Romo Kris, demikian panggilannya,
mempersembahkan misa dan sekaligus memberikan homilinya.

Selanjutnya Romo Kris menceritakan kembali sejarah BKSY. Gerakan ini digagas oleh Uskup Agung kita
yang merupakan Magister, guru bagi umat Keuskupan Agung Jakarta, yakni Mgr
Ignatius Suharyo, pada 30 November 2013. Mgr Suharyo mengajarkan kepada umat
KAJ untuk berbelarasa. Hal ini sesuai dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta
tahun 2011 – 2016, Gereja yang hidup adalah Gereja yang umatnya semakin
beriman, semakin bersaudara, semakin berbelarasa. Mgr Suharyo menjadi peserta pertama
dengan membayar Rp 80.000 untuk satu tahun.
Ini yang penting, Romo Kris mengajak umat di Paroki Ciledug untuk ikut gerakan iman ini baik sebagai peserta aktif ataupun donatur
pending coffee BKSY. Seperti di kedai-kedai kopi ada orang yang membayar lebih
nanti untuk yang pengin minum kopi tetapi tidak mampu untuk membayar. Jikalau ada umat yang sudah punya jaminan kesehatan dan berbagai jenis asuransi bukan
berarti tidak cocok ikut BKSY. Justru disini umat dapat menjadi
donatur pending coffee bagi yang membutuhkan.
Kemudian Romo Kris memberikan informasi bahwa dari 66 paroki di Keuskupan Agung Jakarta
baru 31 Paroki yang ikut BerKHat Santo Yusup atau BKSY, termasuk Paroki Ciledug. Berdasarkan data, sekitar 40% umat Katolik di KAJ ini membutuhkan bantuan dan perhatian. Sebagaimana bacaan Injil hari Minggu ini, Romo Kris memberikan tawaran keada umat untuk memilih sebagai si
sulung yang mau ikut masuk dalam pesta suka cita bersama bapa dan si bungsu
dengan bermurah hati, atau tidak sama sekali. (khs/komsosstbernadet)