"Mengapa yakin menjadi anggota BKSY?"
Pertanyaan seorang sahabat ini, mengingatkan saya saat pertama kali mendengar program ini disosialisasikan di salah satu ruang kelas gereja Santa Maria Regina (Sanmare), Paroki Bintaro Jaya.

Di ruang kelas itu harapan saya seperti dijawab. BKSY, program belarasa dengan semangat gotong royong. Saya langsung yakin ini sangat tepat, selain membantu sesama, program ini juga mampu membuat kita tetap rendah hati. Karena kita tidak sendirian membantu, tetapi bergotong royong bersama dengan anggota lain yang peduli. Belakangan barulah saya mencoba menghitung, dan semakin terbukalah mata. Setiap 1 orang menerima bantuan, saat itu juga 125 orang ikut bergotong royong membantu. Luar biasa.
Jadi rasanya tidaklah salah kalau tanpa ragu saya mendaftar sebagai anggota. Tidak berhenti di situ, saya ingin berpartisipasi membangunkan kembali semangat belarasa, yang saya yakin ada dalam hati setiap orang, khususnya orang Katolik. Saya percaya siapapun bisa berbelarasa, tidak harus mereka yg berkelebihan. Karena berkat Tuhan ada pada setiap orang.
Saya realisasikan niat itu dengan melakukan komitmen sederhana, memasukkan setiap kali menerima uang koin Rp. 500 ke dalam sebuah toples bekas. Tanpa terasa setelah terkumpul dapat saya setorkan untuk pending coffee atau membantu membayar keanggotaan orang lain.
Setelah dalam suatu kesempatan bertemu dengan rasul-rasul BKSY yang Iain, semangat untuk memperkenalkan BKSY menjadi semakin besar. Harapan saya, para Rasul BKSY dapat selalu menjaga semangat, selalu setia, rela tanpa pamrih, sabar dan rendah hati dalam berkarya. Sehingga harapan Bapa Uskup-Kardinal Ignatius Suharyo, agar semua umat Katolik dapat kembali ke rumah Bapa dengan bermartabat dan belarasa menjadi identitas kita sebagai umat Katolik, dapat menjadi kenyataan. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Kita tidak sendiri, kita bersama-sama bergotong-royong. KITA BISA, KITA BELARASA.
Penulis : Dika Alberto - Rasul BKSY Sanmare