
Dalam homilinya, Paus Fransiskus berefleksi pada Bacaan-bacaan liturgi hari itu (Yer. 18:18-20; Mat 20:17-28). Paus Fransiskus mengawali homilinya dengan penjelasan tentang bagaimana Iblis menggoda kita untuk menolak rencana-Nya. Seperti yang dilakukannya terhadap Yeremia, Iblis pertama-tama menempatkan berbagai rintangan di jalan kita. Lalu ia berniat jahat. Pengalaman Yeremia juga merupakan sebuah nubuat “kehendak Tuhan”, kata Paus Fransiskus.
“Marilah menempatkan berbagai rintangan… Iblis tidak mengatakan, ‘Marilah kita taklukkan dia’, atau ‘Marilah kita enyahkan dia’. Tidak. ‘Marilah kita mempersulit hidupnya. Siksalah dia. Bukan hanya sebuah hukuman mati. Lebih dari itu. Sebuah penghinaan ….”
Iblis memiliki dua corak ketika ia menganiaya umat Kristiani, lanjut Paus Fransiskus. Corak yang pertama, ia mencoba merayu mereka dengan keduniawian dengan “membuat mereka mengubah rencana penebusan”. Inilah roh dunia, yang terungkap di bibir ibu dari anak-anak Zebedeus. Kesombongan, keduniawian, karir, kesuksesan: inilah cara-cara “iblis menawarkan kita untuk menjauhkan salib Kristus”.
Corak yang kedua: Ketika hal itu tidak berhasil, ia berusaha menghancurkan orang tersebut. “Kesombongan iblis begitu besar sehingga ia berusaha untuk menghancurkan dan menikmati kehancuran melalui kejahatan,” kata Paus Fransiskus. Beliau kemudian berkaca pada penganiayaan banyak orang kudus dan umat Kristiani. “Mereka tidak segera dibunuh. Mereka dibuat menderita”, kata Paus Fransiskus. Mereka menderita segala bentuk penghinaan, bahkan kematian.
Itulah apa yang dialami Yesus. Dua penjahat yang disalibkan bersama Yesus tidak disiksa seperti Dia. Mereka dibiarkan meninggal dalam damai. “Tidak ada yang menghina mereka. Orang-orang tidak tertarik pada kedua penjahat tersebut”, kata Paus Fransiskus.
Membedakan bagaimana Iblis sedang bekerja pada diri kita adalah cara untuk mengatasi berbagai rintangan yang ditempatkan Iblis di jalan pemuridan kita. Ketika seseorang dianiaya, mereka menghadapi “balas dendam” Iblis karena artinya berbagai rintangan tersebut telah menaklukkannya.
Sumber : https://karyakepausanindonesia.org/
Sumber : https://karyakepausanindonesia.org/